LOMBA ESSAY TINGKAT NASIONAL
PLASMA EVENT 2017
MENGEMBALIKAN
BUDAYA MEMBACA KORAN DAN RESPON TERHADAP MEDIA PERS MENGGUNAKAN GERBANG KOMPLEK
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO
Disusun
Oleh:
DEKA
PERLANDA
1415031041
JURUSAN
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR
LAMPUNG
2017
MENGEMBALIKAN
BUDAYA MEMBACA KORAN DAN RESPON TERHADAP MEDIA PERS MENGGUNAKAN GERBANG KOMPLEK
OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO
Deka Perlanda
Teknik Elektro Universitas Lampung
deka.perlanda@gmail.com
Indonesia
merupakan negara berkembang, dimana ekonomi masyarakat Indonesia masih berada
di level menengah ke bawah. Berdasarkan data pendapatan per kapita masyarakat
di salah satu wilayah indonesia yaitu di kota Pagaralam, provinsi Sumatera Selatan
pendapatan masyarakat masih berkisar diantara 1-2 juta per kepala keluarga setiap
bulannya (sumber: Pagaralam Post).
Sebagian besar pekerjaan yang di jalani masyarakat Indonesia terspesifik untuk
wilayah yang di kunjungi yaitu kota Pagaralam secara umum adalah petani dan
karyawan. Di era teknologi yang semakin canggih ini pasti tuntunan zaman kian
membeleduk di kalangan masyarakat. Sehingga mereka harus meningkatkan kualitas
kerja mereka, supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup
seperti halnya tuntutan teknologi disamping kebutuhan primer, entah itu
perubahan gadget, kuota, wifi atau
benda elektronik terbaru lainnya, sehingga pasti akan mengorbankan salah satu
hal penting dalam hidup, yaitu waktu. Sehingga kemungkinan mereka untuk menikmati media masa
atau media pers semakin minim, semua terfokus hanya untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Ini adalah masalah besar yang sedang di hadapi bangsa ini, yaitu masih
minimnya kemampuan untuk memanagement waktu, karena kalau kita mampu untuk
melakukan hal tersebut maka budaya membaca akan tetap bisa kita lakukan,
misalnya sebelum beraktifitas di pagi hari. Tidak adanya waktu untuk
menyempatkan diri membaca informasi terbaru, seperti halnya lewat koran,
majalah atau apapun itu seolah-olah menjadi tameng dalam kesibukan yang
dijalani.
Koran
cetak dinilai sudah tidak relevan dan dianggap rumit pada era sekarang ini, karena banyak kerugian dan dampak
negatif menurut perspektif mereka, diantaranya yaitu akan menambah sampah rumah
tangga, tampilan pada koran juga terlalu formal sehingga membosankan pembaca dan
pembuatan koran cetak juga menyebabkan dampak pemanasan global, yang kita tahu pohon
semakin berkurang karena selalu berhubungan dengan produksi kertas walaupun diketahui
banyak produksi kertas pada koran cetak berasal dari daur ulang atau
pembaharuan kembali. Namun, statement ini semakin menguat dikalangan
masyararakat khusunya di kota Pagaralam. Sehingga di era teknologi yang semakin
canggih ini, banyak orang yang lebih beralih memilih informasi baik itu
olahraga, politik, fashion, trending ataupun kuliner dari online seperti halnya koran online, blog, website bahkan
sosial media ketimbang media cetak seperti koran. Namun, ini bisa berdampak
negatif, bagi para penjual atau penghantar koran cetak mereka akan kehilangan
lapangan pekerjaan. Bisa di lihat dari gambar di bawah ini, gambar ini diambil
disekitaran kampus saya, yaitu di Universitas Lampung.
Gambar 1. Penjual koran
Dari
gambar diatas, terlihat para penjual koran seperti mereka jelas akan kehilangan
pekerjaan apabila media pers seperti koran cetak tidak diminati lagi alias
tidak ada pembeli lagi. Sedangkan visi bangsa ini akan menciptakan lapangan
pekerjaan bagi setiap penduduknya. Lantas, bagaimana dengan masalah ini?
Dalih lebih memilih yang ringkas sepeti gadget atau perangkat online adalah jawaban mengapa koran
cetak sudah kurang diminati lagi. Padahal kenyataannya lebih banyak yang
menggunakan fasilitas online tersebut
hanya sekedar untuk update dan alasan
membaca beralih ke dunia online pun
hanya wacana, dan jelas hal ini merupakan sebuah alasan karena ketidakmampuan
dalam memanagment waktu. Era teknologi serba online juga memiliki banyak dampak negatif yang real kita rasakan
pada kehidupan sehari-hari, yaitu berkurangnya komunikasi langsung antara
sesama makhluk sosial. Sebagai contoh, mungkin anda pernah merasakan hal ini,
saat anda berkumpul entah itu dengan keluarga ataupun para sahabat,
keharmonisan diantara sesama semakin berkurang, berbicara secukupnya, seru
sendiri dengan gadget atau perangkat onlinenya masing-masing, dan aturan
terstrukturlah yang akan menjadi solusi.
Penjabaran
diatas adalah suatu masalah dimana semua elemen masyarakat hanya terfokus untuk
bekerja dan lemahnya dalam hal memanagement waktu. Respon terhadap informasi
entah itu tentang negara, agama bahkan pendidikan yang disajikan oleh media
pers atau media masa pun semakin berkurang. Hal terburuk, apabila ini terus
berlanjut adalah akan menumbuhkan sifat apatis entah itu terhadap kehidupan
sosial bahkan terhadap urusan negara. Maka saya memiliki solusi yang tergolong
unik namun menunutut sifat disiplin dan timbal balik dengan media pers,
yang berguna untuk menyatukan permasalahan tersebut, yaitu masyarakat tetap
bekerja pada waktu dan koridornya namun tidak meninggalkan budaya membaca dan
respon terhadap media masa, seperti koran.
Ide
yang saya usung adalah menggabungkan dunia Teknik Elektro, media pers koran dan
kehidupan sosial. Jadi, saya akan membuat suatu alat yang bernama Gerbang
Otomatis Berbasis Arduino UNO. Tempat pengaplikasian yang dituju oleh alat ini
adalah di suatu komplek. Detailnya, sesuai dengan tema saya yaitu “Mimpiku
untuk Independensi Media Pers Indonesia”, saya akan berangan namun berbentuk
wujud nyata pada pengaplikasiannya. Jadi, saya akan merancang suatu komplek yang
sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti pusat perbelanjaan,
tempat ibadah dan lain-lain. Sebut saja komplek Gang Astra, dimana memiliki
satu gerbang masuk dan satu gerbang keluar yang dijaga oleh tim keamanan, sehingga
masyarakat yang mau keluar masuk komplek hanya bisa lewat gerbang tersebut.
Setiap pagi para penjual koran yang sudah berlangganan dengan masyrakat sekitar
akan menghantarkan koran ke setiap rumah-rumah yang ada di komplek Gang Astra.
Namun, pada kenyataannya saat pagi tiba terkadang koran hanya menjadi sampah
yang berserakan di depan rumah warga saja dan tidak dibaca. Hal inilah yang
akan saya manfaatkan untuk menjalankan Gerbang Otomatis yang saya rancang, dan budaya
membaca serta respon terhadap media pers tetap ada.
Pertama,
saya akan menjelaskan apa itu Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO dan
bagaimana prinsip kerjanya. Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO adalah
gerbang yang akan membuka apabila kita inputkan perintah pada arduinonya,
dimana inputan perintah yang diberikan adalah berupa kode yang dirimkan lewat
SMS. Dalam dunia teknik elektro pasti mengenal arduino UNO, mungkin kalau orang
awam tidak terlalu mengetahui komponen ini. Jadi, arduino UNO adalah mikroprosessor
atau otak yang akan menjalankan suatu perintah program yang kita rancang pada
aplikasi instalan di PC atau laptop, yang bernama Arduino IDE. Gerbang otomatis
ini memiliki beberapa komponen utama yaitu Arduino, pembaca kartu sim, motor
(motor servo salah satunya) yang berguna untuk mengerakan gerbang saat membuka
ataupun menutup. Kemudian, gerbang ini akan membuka secara otomatis saat kita
memberikan kode lewat SMS yang dikirim ke nomor operator pada simcard yang
terhubung dengan arduino UNO. Selanjutnya, misalkan kode yang akan di kirim
adalah DEKA001. Kita ketik kode tersebut ke ponsel kita kemudian kirim ke nomor
operator pada simcard di arduino. Maka berdasarkan program yang dirancang,
gerbang akan otomatis membuka digerakan oleh motor, dimana motor ini bergerak
berdasarkan kode program yang dirancang pada arduino UNO. Jadi kalau warga
tidak mendapatkan kode tersebut maka tidak bisa keluar komplek karena gerbang
akan tertutup, karena dengan sistem alat saya inilah gerbang itu akan terbuka.
Pertanyaannya,
dari mana dapat kode untuk di kirim ke simcard Arduino tadi? Inilah yang akan
menjadi cikal bakal dalam penulisan esaay ini. Masih dalam lingkup tema saya yaitu
akan berangan atau bermimpi untuk media pers indonesia. Jadi, saya akan bekerja
sama dengan media pers Indonesia salah satunya adalah koran, agar pada setiap
edisi koran atau setiap harinya, menyisipkan kode pada lembar tertentu di koran
yang di produksi. Mungkin anda bingung, apasih maksudnya? Baik, perlahan akan
saya jelaskan secara detail. Anda pernah mengisi TTS (teka-teki silang) pada
koran yang anda terima setiap pagi? Terkadang itu adalah hal yang paling kita
tunggu saat koran sampai ke rumah kita, benar? Nah, sama halnya dengan kode
yang saya maksud ini. Jadi, kode yang akan di kirim lewat SMS ke arduino tadi
kita peroleh dari koran setiap edisinya. “ah ntar kan korannya gak di baca,
karena kalo udah ketemu kodenya ya langsung pergi aja buat buka gerbang
otomatis kompleknya. Terus kelebihan sistem ini apa dong?” pertanyaan yang
keren. Jadi, kode yang dikirimkan ke arduino UNO tadi bukan langsung tertera
dilembar koran. Kode tersebut bisa berupa pertanyaan yang sifatnya bisa
tersirat ataupun tersurat, contoh: “Inti koran pada hari ini adalah membahas
mengenai kekalahan Real Madrid dalam laga El-clasicco
melawan Barcelona dengan skor 2-3”. Dibenak kita pasti sudah tahu, “Oh isi dari
koran pada hari ini tidak jauh-jauh mengenai dunia olahraga”, dari pernyataan
tersebut bisa kita kerucutkan menjadi sebuah KODE, pada ujung atau sudut koran
kita selipkan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan isi koran tadi,
misalnya: “pada menit 76 Barcelona memasukkan pemain akademi La Masia, dan
berhasil memberikan shoot therapy
kepada Kelor Navas, kiper Real Madrid”. Siapakah nama pemain tersebut? (KODE).
Maka masyarakat harus memiliki koran edisi tersebut dan membacanya terlebih
dahulu topik koran yang berhubungan dengan pertanyaan itu, agar mendapatkan
jawaban yang merupakan kode yang akan dikirimkan. Jawaban yang saya contohkan
tadi adalah Sergio Roberto, maka
Sergio Roberto adalah kode yang akan kita ketik di ponsel kita dan kirim ke
Arduino Simcard tadi dan gerbang akan terbuka, kode akan dikirimkan apabila
kita sudah berada di depan gerbang. Jadi setiap hari ada khusus operator yang
mengoperasikan alat ini dan berkomunikasi dengan pihak media pers (koran),
untuk mengetahui jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di koran dan
menginputkanya ke pemrograman Arduino IDE. Catatan, pada setiap koran jenis pertanyaan seperti ini harus berbeda,
karena pada prinsip kerja dari alat saya ini yaitu Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO ini tidak bisa menginputkan Kode
yang sama. Masalah yang kita hadapi sekarang adalah rumitnya dalam menyiapkan
pertanyaan, namun hal ini bukan suatu masalah besar karena itu bisa kita
siapkan dan koordinasikan kepada setiap bagian pemroduksian koran cetak setiap
harinya, dan bahan pertanyaan pada setiap edisi koran sangatlah banyak.
Intinya,
tujuan pembuatan alat ini adalah agar budaya membaca tetap ada pada masyarakat,
kemudian produksi media pers koran tetap berlanjut dan beredar di masyarakat
umum di komplek Gang Astra yang saya rancang tadi khususnya serta lapangan
pekerjaan para penjual dan penghantar koran tetap ada.
Daftar Pustaka
- Arduino, 2012.Arduino UNO, http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, diakses pada 14 Februari 2013.
- Baum, Lloyd dkk, 1994, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
- Cerdas, Gerai. 2012. EasyVR - Voice Recognition,
http://www.geraicerdas.com/easyvr-voice-recognition, diakses pada 14
Pebruari 2013.
LAMPIRAN
1. Kode
pemrograman pada arduino IDE apk untuk menjalankan alat Gerbang Otomatis.
Gambar
2. Syntax program di Arduino IDE