Selasa, 17 Oktober 2017

Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO (Pers)


LOMBA ESSAY TINGKAT NASIONAL

PLASMA EVENT 2017



MENGEMBALIKAN BUDAYA MEMBACA KORAN DAN RESPON TERHADAP MEDIA PERS MENGGUNAKAN GERBANG KOMPLEK OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO







Disusun Oleh:

DEKA PERLANDA

1415031041



JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017









MENGEMBALIKAN BUDAYA MEMBACA KORAN DAN RESPON TERHADAP MEDIA PERS MENGGUNAKAN GERBANG KOMPLEK OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

Deka Perlanda

Teknik Elektro Universitas Lampung

deka.perlanda@gmail.com

Indonesia merupakan negara berkembang, dimana ekonomi masyarakat Indonesia masih berada di level menengah ke bawah. Berdasarkan data pendapatan per kapita masyarakat di salah satu wilayah indonesia yaitu di kota Pagaralam, provinsi Sumatera Selatan pendapatan masyarakat masih berkisar diantara 1-2 juta per kepala keluarga setiap bulannya (sumber: Pagaralam Post). Sebagian besar pekerjaan yang di jalani masyarakat Indonesia terspesifik untuk wilayah yang di kunjungi yaitu kota Pagaralam secara umum adalah petani dan karyawan. Di era teknologi yang semakin canggih ini pasti tuntunan zaman kian membeleduk di kalangan masyarakat. Sehingga mereka harus meningkatkan kualitas kerja mereka, supaya mendapatkan hasil yang maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup seperti halnya tuntutan teknologi disamping kebutuhan primer, entah itu perubahan gadget, kuota, wifi atau benda elektronik terbaru lainnya, sehingga pasti akan mengorbankan salah satu hal penting dalam hidup, yaitu waktu. Sehingga  kemungkinan mereka untuk menikmati media masa atau media pers semakin minim, semua terfokus hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Ini adalah masalah besar yang sedang di hadapi bangsa ini, yaitu masih minimnya kemampuan untuk memanagement waktu, karena kalau kita mampu untuk melakukan hal tersebut maka budaya membaca akan tetap bisa kita lakukan, misalnya sebelum beraktifitas di pagi hari. Tidak adanya waktu untuk menyempatkan diri membaca informasi terbaru, seperti halnya lewat koran, majalah atau apapun itu seolah-olah menjadi tameng dalam kesibukan yang dijalani.

Koran cetak dinilai sudah tidak relevan dan dianggap rumit pada era sekarang  ini, karena banyak kerugian dan dampak negatif menurut perspektif mereka, diantaranya yaitu akan menambah sampah rumah tangga, tampilan pada koran juga terlalu formal sehingga membosankan pembaca dan pembuatan koran cetak juga menyebabkan dampak pemanasan global, yang kita tahu pohon semakin berkurang karena selalu berhubungan dengan produksi kertas walaupun diketahui banyak produksi kertas pada koran cetak berasal dari daur ulang atau pembaharuan kembali. Namun, statement ini semakin menguat dikalangan masyararakat khusunya di kota Pagaralam. Sehingga di era teknologi yang semakin canggih ini, banyak orang yang lebih beralih memilih informasi baik itu olahraga, politik, fashion, trending ataupun kuliner dari online seperti halnya koran online, blog, website bahkan sosial media ketimbang media cetak seperti koran. Namun, ini bisa berdampak negatif, bagi para penjual atau penghantar koran cetak mereka akan kehilangan lapangan pekerjaan. Bisa di lihat dari gambar di bawah ini, gambar ini diambil disekitaran kampus saya, yaitu di Universitas Lampung.


Gambar 1. Penjual koran

Dari gambar diatas, terlihat para penjual koran seperti mereka jelas akan kehilangan pekerjaan apabila media pers seperti koran cetak tidak diminati lagi alias tidak ada pembeli lagi. Sedangkan visi bangsa ini akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi setiap penduduknya. Lantas, bagaimana dengan masalah ini?

 Dalih lebih memilih yang ringkas sepeti gadget atau perangkat online adalah jawaban mengapa koran cetak sudah kurang diminati lagi. Padahal kenyataannya lebih banyak yang menggunakan fasilitas online tersebut hanya sekedar untuk update dan alasan membaca beralih ke dunia online pun hanya wacana, dan jelas hal ini merupakan sebuah alasan karena ketidakmampuan dalam memanagment waktu. Era teknologi serba online juga memiliki banyak dampak negatif yang real kita rasakan pada kehidupan sehari-hari, yaitu berkurangnya komunikasi langsung antara sesama makhluk sosial. Sebagai contoh, mungkin anda pernah merasakan hal ini, saat anda berkumpul entah itu dengan keluarga ataupun para sahabat, keharmonisan diantara sesama semakin berkurang, berbicara secukupnya, seru sendiri dengan gadget atau perangkat onlinenya masing-masing, dan aturan terstrukturlah yang akan menjadi solusi.

Penjabaran diatas adalah suatu masalah dimana semua elemen masyarakat hanya terfokus untuk bekerja dan lemahnya dalam hal memanagement waktu. Respon terhadap informasi entah itu tentang negara, agama bahkan pendidikan yang disajikan oleh media pers atau media masa pun semakin berkurang. Hal terburuk, apabila ini terus berlanjut adalah akan menumbuhkan sifat apatis entah itu terhadap kehidupan sosial bahkan terhadap urusan negara. Maka saya memiliki solusi yang tergolong unik namun menunutut sifat disiplin dan timbal balik dengan media pers, yang berguna untuk menyatukan permasalahan tersebut, yaitu masyarakat tetap bekerja pada waktu dan koridornya namun tidak meninggalkan budaya membaca dan respon terhadap media masa, seperti koran.

Ide yang saya usung adalah menggabungkan dunia Teknik Elektro, media pers koran dan kehidupan sosial. Jadi, saya akan membuat suatu alat yang bernama Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO. Tempat pengaplikasian yang dituju oleh alat ini adalah di suatu komplek. Detailnya, sesuai dengan tema saya yaitu “Mimpiku untuk Independensi Media Pers Indonesia”, saya akan berangan namun berbentuk wujud nyata pada pengaplikasiannya. Jadi, saya akan merancang suatu komplek yang sudah dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti pusat perbelanjaan, tempat ibadah dan lain-lain. Sebut saja komplek Gang Astra, dimana memiliki satu gerbang masuk dan satu gerbang keluar yang dijaga oleh tim keamanan, sehingga masyarakat yang mau keluar masuk komplek hanya bisa lewat gerbang tersebut. Setiap pagi para penjual koran yang sudah berlangganan dengan masyrakat sekitar akan menghantarkan koran ke setiap rumah-rumah yang ada di komplek Gang Astra. Namun, pada kenyataannya saat pagi tiba terkadang koran hanya menjadi sampah yang berserakan di depan rumah warga saja dan tidak dibaca. Hal inilah yang akan saya manfaatkan untuk menjalankan Gerbang Otomatis yang saya rancang, dan budaya membaca serta respon terhadap media pers tetap ada.

Pertama, saya akan menjelaskan apa itu Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO dan bagaimana prinsip kerjanya. Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO adalah gerbang yang akan membuka apabila kita inputkan perintah pada arduinonya, dimana inputan perintah yang diberikan adalah berupa kode yang dirimkan lewat SMS. Dalam dunia teknik elektro pasti mengenal arduino UNO, mungkin kalau orang awam tidak terlalu mengetahui komponen ini. Jadi, arduino UNO adalah mikroprosessor atau otak yang akan menjalankan suatu perintah program yang kita rancang pada aplikasi instalan di PC atau laptop, yang bernama Arduino IDE. Gerbang otomatis ini memiliki beberapa komponen utama yaitu Arduino, pembaca kartu sim, motor (motor servo salah satunya) yang berguna untuk mengerakan gerbang saat membuka ataupun menutup. Kemudian, gerbang ini akan membuka secara otomatis saat kita memberikan kode lewat SMS yang dikirim ke nomor operator pada simcard yang terhubung dengan arduino UNO. Selanjutnya, misalkan kode yang akan di kirim adalah DEKA001. Kita ketik kode tersebut ke ponsel kita kemudian kirim ke nomor operator pada simcard di arduino. Maka berdasarkan program yang dirancang, gerbang akan otomatis membuka digerakan oleh motor, dimana motor ini bergerak berdasarkan kode program yang dirancang pada arduino UNO. Jadi kalau warga tidak mendapatkan kode tersebut maka tidak bisa keluar komplek karena gerbang akan tertutup, karena dengan sistem alat saya inilah gerbang itu akan terbuka.

Pertanyaannya, dari mana dapat kode untuk di kirim ke simcard Arduino tadi? Inilah yang akan menjadi cikal bakal dalam penulisan esaay ini. Masih dalam lingkup tema saya yaitu akan berangan atau bermimpi untuk media pers indonesia. Jadi, saya akan bekerja sama dengan media pers Indonesia salah satunya adalah koran, agar pada setiap edisi koran atau setiap harinya, menyisipkan kode pada lembar tertentu di koran yang di produksi. Mungkin anda bingung, apasih maksudnya? Baik, perlahan akan saya jelaskan secara detail. Anda pernah mengisi TTS (teka-teki silang) pada koran yang anda terima setiap pagi? Terkadang itu adalah hal yang paling kita tunggu saat koran sampai ke rumah kita, benar? Nah, sama halnya dengan kode yang saya maksud ini. Jadi, kode yang akan di kirim lewat SMS ke arduino tadi kita peroleh dari koran setiap edisinya. “ah ntar kan korannya gak di baca, karena kalo udah ketemu kodenya ya langsung pergi aja buat buka gerbang otomatis kompleknya. Terus kelebihan sistem ini apa dong?” pertanyaan yang keren. Jadi, kode yang dikirimkan ke arduino UNO tadi bukan langsung tertera dilembar koran. Kode tersebut bisa berupa pertanyaan yang sifatnya bisa tersirat ataupun tersurat, contoh: “Inti koran pada hari ini adalah membahas mengenai kekalahan Real Madrid dalam laga El-clasicco melawan Barcelona dengan skor 2-3”. Dibenak kita pasti sudah tahu, “Oh isi dari koran pada hari ini tidak jauh-jauh mengenai dunia olahraga”, dari pernyataan tersebut bisa kita kerucutkan menjadi sebuah KODE, pada ujung atau sudut koran kita selipkan sebuah pertanyaan yang berhubungan dengan isi koran tadi, misalnya: “pada menit 76 Barcelona memasukkan pemain akademi La Masia, dan berhasil memberikan shoot therapy kepada Kelor Navas, kiper Real Madrid”. Siapakah nama pemain tersebut? (KODE). Maka masyarakat harus memiliki koran edisi tersebut dan membacanya terlebih dahulu topik koran yang berhubungan dengan pertanyaan itu, agar mendapatkan jawaban yang merupakan kode yang akan dikirimkan. Jawaban yang saya contohkan tadi adalah Sergio Roberto, maka Sergio Roberto adalah kode yang akan kita ketik di ponsel kita dan kirim ke Arduino Simcard tadi dan gerbang akan terbuka, kode akan dikirimkan apabila kita sudah berada di depan gerbang. Jadi setiap hari ada khusus operator yang mengoperasikan alat ini dan berkomunikasi dengan pihak media pers (koran), untuk mengetahui jawaban dari setiap pertanyaan yang ada di koran dan menginputkanya ke pemrograman Arduino IDE. Catatan, pada setiap koran  jenis pertanyaan seperti ini harus berbeda, karena pada prinsip kerja dari alat saya ini yaitu Gerbang Otomatis Berbasis Arduino UNO ini tidak bisa menginputkan Kode yang sama. Masalah yang kita hadapi sekarang adalah rumitnya dalam menyiapkan pertanyaan, namun hal ini bukan suatu masalah besar karena itu bisa kita siapkan dan koordinasikan kepada setiap bagian pemroduksian koran cetak setiap harinya, dan bahan pertanyaan pada setiap edisi koran sangatlah banyak.

Intinya, tujuan pembuatan alat ini adalah agar budaya membaca tetap ada pada masyarakat, kemudian produksi media pers koran tetap berlanjut dan beredar di masyarakat umum di komplek Gang Astra yang saya rancang tadi khususnya serta lapangan pekerjaan para penjual dan penghantar koran tetap ada.


Daftar Pustaka

  1. Arduino, 2012.Arduino UNO, http://www.arduino.cc/en/Main/ArduinoBoardUno, diakses pada 14 Februari 2013.



  1. Baum, Lloyd dkk, 1994, Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.



  1. Cerdas, Gerai. 2012. EasyVR - Voice Recognition, http://www.geraicerdas.com/easyvr-voice-recognition, diakses pada 14 Pebruari 2013.











LAMPIRAN




1.      Kode pemrograman pada arduino IDE apk untuk menjalankan alat Gerbang Otomatis.


Gambar 2. Syntax program di Arduino IDE